Beberapa perubahan tersebut terjadi karena adanya teknologi informasi untuk pengelolaan pemasukan dan pengeluaran barang (IT Inventory). Penambahan ketentuan di mana sistem IT inventory harus merupakan subsistem dari sistem akuntansi adalah hal baru yang perlu diperhatikan. IT inventory paling sedikit harus memiliki kriteria berikut:
Menggunakan Software IT inventory yang Tepat
Saat ini banyak software IT inventory yang beredar di Indonesia. Namun, tidak semua software inventory memiliki kemampuan seperti yang disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Selain itu, cocok untuk perusahaan yang menggunakan jasa kawasan berikat.
Salah satu kekurangan yang sering ditemui adalah software inventory tersebut tidak bisa diintegrasikan dengan software Accounting. Akibatnya, Anda akan sering mengulang proses input baik pada software inventory maupun software accounting.
Coba pikirkan jika Anda bisa mendapatkan software IT inventory yang dapat diintegrasikan dengan software Accounting. Maka, Anda hanya perlu melakukan satu kali input, karena software sudah saling terintegrasi dan data dapat disinkronkan secara otomatis. Proses bisnis Anda jadi lebih efektif dan efisien, bukan?
Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan dan melakukan riset tentang software IT Inventory yang akan dipasang di perusahaan. Jangan sampai Anda membeli software yang salah dan malah menambah pengeluaran di kemudian hari.
Kami telah menyediakan IT inventory yang memudahkan Anda untuk mengelola pergerakan dan nilai persediaan hingga menghasilkan informasi bagi perusahaan dan DJBC. Tidak hanya terintegrasi dengan Software Accounting, software IT inventory dari Kami juga telah terhubung dengan Software Pembelian dan Penjualan.